Netizen Bicarakan Survei Indeks Kualitas Program Televisi Dari KPI

Survei Indeks Kualitas Program Televisi – sumber foto: Istimewa
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) baru saja mengumumkan hasil Survei Indeks Kualitas Program Televisi pada Senin 22 Juni 2015 di Gedung KPI Pusat, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Survei ini dilakukan selama periode Maret hingga April 2015 bekerjasama dengan sembilan Perguruan Tinggi Negeri tersebut menggunakan metode penelitian peer view assessment yang dirancang secara panel (longitudinal), dengan menyertakan responden yang sama dari satu waktu. Jumlah sampelnya 45 program dari 9.000 program siaran di 15 stasiun televisi. 

Jumlah responden yang terlibat 810 orang di sembilan kota di Indonesia dengan beragam profesi; ibu rumah tangga, pendidik, aktivis, mahasiswa, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat dan masyarakat, birokrat, wartawan, karyawan, TNI/Polri, dan wakil rakyat. 

Terdapat 3 jenis program Televisi yang disurvei untuk diuji kualitasnya; berita, variety show, dan sinetron. Secara umum, kategori berita memiliki indeks kualitas yang lebih tinggi dari variety show dan sinetron, meski pun masih tetap di bawah standar kualitas yang ditetapkan oleh KPI. 

Hasil survei KPI menunjukkan 10 acara paling berkualitas adalah: Kick Andy, Mata Najwa, Indonesia Lawyers Club, My Trip My Adventure, On the Spot, Hitam Putih, Laptop si Unyil, Mario Teguh Golden Ways, Liputan 6, dan Ini Talkshow.

Sementara, untuk program televisi kategori reality show dengan kualitas terburuk KPI menyebut 3 acara, yaitu Late Night Show (TransTV), Duo Pedang (GlobalTV), dan Pesbukers (ANTV). Ketiganya masuk kategori terburuk karena paling banyak diadukan oleh masyarakat karena dianggap tidak mendidik, merendahkan orang atau kelompok, dan menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan norma. 

Sedangkan untuk kategori sinetron, KPI merilis 3 sinetron yang dipandang paling buruk kualitasnya, yaitu Emak Ijah Pengen ke Mekah (SCTV), 7 Manusia Harimau (RCTI), dan Sinema Pintu Tobat (Indosiar). Ketiganya dinilai sangat rendah dalam kaitannya dengan relevansi cerita, pembentukan watak dan jati diri bangsa, penghormatan keberagaman, norma dan sosial, sarat kekerasan dan nilai seksualitas. 

Bagaimana tanggapan publik, khususnya netizen Indonesia atas hasil Survei Indeks Kualitas Program Televisi yang baru saja dirilis Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)? Netizen Bicarakan Survei Indeks Kualitas Program Televisi Dari KPI. Simak pantauan redaksi Eveline berikut. Pemantauan dilakukan terhadap perbincangan di media sosial, khususnya Twitter selama periode 21 – 23 Juni 2015. Pemantauan dilakukan menggunakan platform Evello Intelligent Tagging System. Terdapat total 8.075 tweet membicarakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 790 tweet membicarakan tentang pengumuman hasil survei indeks kualitas program televisi yang diumumkan Senin kemarin. Netizen menyoroti 3 sinetron yang disebut KPI paling tidak berkualitas. Sebanyak 1.184 tweet menyatakan persetujuannya dengan penilaian KPI untuk sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekah, 7 Manusia Harimau, dan Sinema Pintu Tobat ini. Selain memberikan persetujuan, netizen juga mendesak pihak stasiun televisi untuk mengevaluasi tayangan sinetron yang disiarkannya. Desakan ini disuarakan netizen lewat 440 tweet. 

Sebaliknya, terkait dengan tayangan program televisi berkualitas, netizen memuji hasil penilaian KPI. Sebanyak 2.335 tweet menyebut kesepuluh tayangan yang terdiri dari Kick Andy, Mata Najwa, Indonesia Lawyers Club, My Trip My Adventure, On the Spot, Hitam Putih, Laptop si Unyil, Mario Teguh Golden Ways, Liputan 6, dan Ini Talkshow. Secara khusus netizen membicarakan Kick Andy lewat 402 tweet. Selain Kick Andy, acara di Metrotv Mata Najwa juga banyak dibicarakan netizen lewat 592 tweet. Sementara Indonesia Lawyers Club disebut netizen sebanyak 282 tweet.

sumber : eveline.co.id

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Netizen Bicarakan Survei Indeks Kualitas Program Televisi Dari KPI"

Post a Comment