RUPIAH DIBUKA TERPURUK KE 14.300/USD

JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka terpuruk ke 14.300/USD pada perdagangan hari ini, setelah cadangan devisa Indonesia pada akhir Agutus turun sebesar USD2,21 miliar menjadi USD105,34 miliar. 
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.301/USD. Posisi itu terkoreksi 44 poin dari posisi penutupan kemarin di level Rp14.257/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.264/USD dan pada pukul 10.00 WIB berada di level Rp14.295/USD. Posisi tersebut merosot jauh dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.266/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.285/USD, melemah 51 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.234USD.
Data Yahoo Finance, rupiah juga berada di level Rp14.285/USD. Posisi ini terdepresiasi 162 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.123/USD.
Sementara USD menguat tipis terhadap yen pada Selasa pagi, setelah pada sesi sebelumnya keuntungan di ekuitas Eropa dan permintaan untuk safe haven mata uang Jepang.
Perdagangan awal di Asia tenang karena pasar Amerika Serikat tutup memperingati Hari Buruh. USD naik 0,1% terhadap yen menjadi 119,40, dari sebelumnya di 118,66. Euro stabil terhadap USD di 1,1165, yang bergerak terbatas selama dua hari terakhir di kisaran 1,1122-1,1177/USD.
“Dengan pasar AS ditutup pada hari Senin, risiko yang berasal dari China akan menjadi pendorong utama mata uang. Saham Shanghai akan menjadi fokus, terutama bagaimana data perdagangan China memengaruhi sentimen di sana,” kata analis pasar di IG Securities Junichi Ishikawa, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (8/9/2015).
Sementara euro diperdagangkan sedikit berubah terhadap yen menjadi 133,325 dari posisi pada Jumat di 132,24. Adapun poundsterling stabil terhadap USD di 1,5276 setelah berada di posisi terdalam dalam empat bulan pada akhir pekan lalu di 1,5163.
Bank Indonesia kemungkinan akan melakukan intervensi lagi, tetapi kurs Rupiah nampaknya masih bersikeras bergerak di kisaran 14,000an. Faktor kunci disini masih antisipasi pasar akan suku bunga the Fed. Bila dalam pekan ini muncul konfirmasi tertentu yang condong pada kenaikan suku bunga the Fed, berita itu bisa menyeret Rupiah mendekati 15,000. Sebaliknya, jika kelihatannya the Fed tidak akan menaikkan bunga dalam bulan ini, kurs Rupiah punya potensi menguat.
sumber : http://vgenta.com/bisnis/rupiah-dibuka-terpuruk-ke-14-300usd/

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "RUPIAH DIBUKA TERPURUK KE 14.300/USD"

Post a Comment